Kamis, 27 November 2014

Hak Cipta



HAKI (intellectual property) adalah sebuah hal yang jarang ditemukan di Indonesia. Tetapi apakah HAKI itu? Empat jenis utama dari HAKI adalah:
  • Hak cipta (copyright)
  • Paten (patent)
  • Merk dagang (trademark)
  • Rahasia dagang (trade secret)
Hak cipta adalah adalah hak eksklusif Pencipta atau Pemegang Hak Cipta untuk mengatur penggunaan hasil penuangan gagasan atau informasi tertentu
Hak cipta berlaku pada berbagai jenis karya seni atau karya cipta atau "ciptaan". Ciptaan tersebut dapat mencakup puisi, drama, serta karya tulis lainnya, film, karya-karya koreografis (tari, balet, dan sebagainya), komposisi musik, rekaman suara, lukisan, gambar, patung, foto, perangkat lunak komputer, siaran radio dan televisi, dan (dalam yurisdiksi tertentu) desain industri.
Berikut adalah penjelasan mendetail mengenai empat jenis HAKI tersebut:

Hak Cipta (copyright)
Hak cipta adalah hak dari pembuat sebuah ciptaan terhadap ciptaannya dan salinannya. Pembuat sebuah ciptaan memiliki hak penuh terhadap ciptaannya tersebut serta salinan dari ciptaannya tersebut. Hak-hak tersebut misalnya adalah hak-hak untuk membuat salinan dari ciptaannya tersebut, hak untuk membuat produk derivatif, dan hak-hak untuk menyerahkan hak-hak tersebut ke pihak lain. Hak cipta berlaku seketika setelah ciptaan tersebut dibuat. Hak cipta tidak perlu didaftarkan terlebih dahulu.

Paten (Patent)
Berbeda dengan hak cipta yang melindungi sebuah karya, paten melindungi sebuah ide, bukan ekspresi dari ide tersebut. Pada hak cipta, seseorang lain berhak membuat karya lain yang fungsinya sama asalkan tidak dibuat berdasarkan karya orang lain yang memiliki hak cipta. Sedangkan pada paten, seseorang tidak berhak untuk membuat sebuah karya yang cara bekerjanya sama dengan sebuah ide yang dipatenkan.

Aturan Hak Cipta Perangkat Lunak
Aturan hak cipta terkait dengan perangkat lunak komputer diatur dalam Undang-undang Negara Republik Indonesia No 19 Tahun 2000 yang terdiri dari 15 bab dan 78 pasal. Sebelumnya, negara kita pernah memiliki Undang-undang Hak Cipta, yaitu:
 ● Undang-undang No. 6 Tahun 1982
 ● Undang-undang No. 7 Tahun 1987
 ● Undang-undang No. 12 Tahun 1997



source :
https://farmacyschool.wordpress.com/2012/11/12/4-macam-jenis-haki/
http://id.wikipedia.org/wiki/Hak_cipta

Selasa, 01 Juli 2014

Putri Sarah dan Zula

Putri Sarah dan Putri Zula adalah dua putri yang bersahabat dari kerajaan yang berbeda. Putri Sarah dari Kerajaan Mawar dan Putri Zula dari Kerajaan Melati. Mereka sering bermain bersama di taman dekat perbatasan antara dua kerajaan yang bersahabat itu.
Pada suatu hari, Putri Sarah dan Putri Zula mendapat surat undangan untuk ikut acara Putri dan Pangeran Terbaik yang diselenggarakan di Kerajaan Teratai. Mereka ingin sekali ikut. Tapi mereka harus minta izin kepada orangtua mereka dulu. “Ayahanda, Ibunda… Bolehkah ananda ikut acara Pemilihan Putri Terbaik di Kerajaan Teratai?” Tanya Putri Sarah. “Tentu saja boleh, Ananda” Kata Raja Kerajaan Mawar. Putri Sarah senang sekali karena diperbolehkan ikut oleh orang tuanya. Putri Zula pun juga melakukan hal yang sama dan diperbolehkan ikut juga.
Hari yang ditunggu pun tiba. Putri Sarah dan Putri Zula berencana agar mereka berangkat ke tempat lomba bersama. Sesampainya di Kerajaan Teratai, sudah banyak Putri dan Pangeran dari kerajaan lain. “Eh, Putri Zula, kita melihat daftar Para Peserta lomba disitu yuk..!” Ajak Putri Sarah sambil menunjuk tempat yang dimaksudnya. “Ayuk!” Jawab Putri Zula. Mereka pun bergegas menuju tempat daftar nama para peserta lomba.
Daftar Nama Peserta
1. Putri Sarah dari Kerajaan Mawar
2. Pangeran Peter dari Kerajaan Flamboyan
3. Putri Zula dari Kerajaan Melati
4. Pangeran Edrick dari Kerajaan Teratai
5. Putri Leny dari Kerajaan Kamboja
6. Pangeran Arnold dari kerajaan Anyelir
7. Putri Hafidza dari kerajaan Anggrek
8. Pangeran Naufal dari kerajaan Matahari
9. Putri Aliyah dari Kerajaan Tulip
10. Pangeran Vino dari Kerajaan Aster
Tiba-tiba, Putri Leny dari kerajaan Kamboja datang menghampiri Putri Sarah dan Putri Zula. “Hei kalian, kalian pasti gak bakal menang deh… Pasti aku yang bakal menang. Jadi kalian gak usah berharap deh!!” Kata Putri Leny dengan sombongnya. Wajah Putri Sarah memerah ingin marah. “Sudahlah, Sarah… Kita diamkan saja dia. kita harus berusaha agar menang dan membuktikan kepadanya bahwa dia salah!” Hibur Putri Zula. Putri Sarah dan Putri Zula pun beranjak pergi.
Tiba-tiba terdengar panggilan bahwa seluruh peserta harus segera berkumpul di sebuah lapangan. Setelah berkumpul, Ratu Kerajaan Teratai berbicara. “Selamat Datang Para Putri dan Pangeran… Kita akan memulai acaranya. Acara pertama adalah Lomba Fashion Show untuk Para Putri dan Lomba Memanah untuk Para Pangeran. Dalam acara ini, akan ada tiga pemenang dalam kategori Putri dan tiga piala juga untuk kategori Pangeran. Yaitu Putri dan Pangeran Berakhlak Mulia, Putri dan Pangeran Rajin, dan Putri dan Pangeran Terbaik. Sebelum memulai lomba, kita akan berdoa terlebih dahulu. Berdoa mulai!” Kata Ratu Kerajaan Teratai.
Setelah berdoa Para Putri berkumpul di tempat khusus untuk Lomba Fashio show. “Kita Panggilkan, Nomor Urut ke satu Putri Leny dari Kerajaan Kamboja!” Kata Pembawa Acara. Putri Leny memakai gaun berwarna ungu tua berbahan kain kaftan. Setelah itu, nomor urut kedua yaitu putri Hafidza, nomor urut ketiga yaitu putri Aliyah dan keempat Putri Zula. “Kita sambut, Putri Zula dari kerajaan Melati!” Kata Pembawa Acara. Putri Zula memakai gaun berwarna biru mengembang di bawah bermotif bunga melati. lengannya bermodel lonceng. “Kita sambut, Putri Sarah dari Kerajaan Mawar!” Seru Pembawa Acara. Putri Sarah memakai gaun berwarna pink bermotif bunga mawar. Di bawah lengannya ada renda yang menutupi sebagian tangannya. Di dadanya, terdapat bunga mawar.
Sesudah acara Fashion show, Para Putri mengikuti lomba memasak dan Para Pangeran mengikuti lomba memacu kuda. Putri Sarah memasak sushi dan lemonade dingin. Putri Zula memasak macaroni schootle dan milkshake strawberry sedangkan Putri Leny memasak spaggeti dan jus melon.
Setelah itu, Para Putri dan Pangeran mengikuti lomba berkebun. Sehabis selesai lomba, sambil menunggu para juri menilai, Para Putri dan Pangeran beristirahat.
Saat pengumuman pun tiba… “Peraih penghargaan Pangeran Berakhlak Mulia adalah… Pangeran Vino dari Kerajaan Aster!! Peraih penghargaan Pangeran Rajin adalah… Pangeran Arnold dari Kerajaan Anyelir!! dan penghargaan Pangeran Terbaik diberikan kepada… Pangeran Naufal dari kerajaan Matahari!! Sekarang Kategori Putri. Putri Berakhlak Mulia adalah Putri Zula dari Kerajaan Melati!! Putri Rajin adalah Putri Hafidza dari Kerajaan Anggrek dan… Putri Terbaik adalah… Putri Sarah dari Kerajaan Mawar.. !!! Selamat” Kata Pembawa Acara mengumumkan.
Putri Leny terkejut sekali ketika tahu bahwa Putri Sarah dan Putri Zula menang. Dia menyesal sekali telah sombong. Putri Leny meminta maaf kepada Putri Sarah dan Putri Zula. Akhirnya mereka menjadi sahabat yang baik.

Minggu, 23 Maret 2014

RAGAM BAHASA


Bahasa mengalami perubahan seiring dengan perubahan masyarakat. Perubahan itu berupa variasi-variasi bahasa yang dipakai sesuai keperluannya. Agar banyaknya variasi tidak mengurangi fungsi bahasa sebagai alat komunikasi yang efisien, dalam bahasa timbul mekanisme untuk memilih variasi tertentu yang cocok untuk keperluan tertentu yang disebut ragam standar (Subarianto, 2000). Bahasa Indonesia memang banyak ragamnya. Hal Ini karena bahasa Indonesia sangat luas pemakaiannya dan bermacam-macam ragam penuturnya. Oleh karena itu, penutur harus mampu memilih ragam bahasa yang sesuai dengan dengan keperluannya, apapun latar belakangnya.


Ragam bahasa adalah varian dari sebuah bahasa menurut pemakaian. Berbeda dengan dialek yaitu varian dari sebuah bahasa menurut pemakai. Variasi tersebut bisa berbentuk dialek, aksen, laras, gaya, atau berbagai variasi sosiolinguistik lain, termasuk variasi bahasa baku itu sendiri. Variasi di tingkat leksikon, seperti slang dan argot, sering dianggap terkait dengan gaya atau tingkat formalitas tertentu, meskipun penggunaannya kadang juga dianggap sebagai suatu variasi atau ragam tersendiri.

Macam-macam ragam bahasa :
  1. Ragam baku adalah ragam bahasa yang oleh penuturnya dipandang sebagai ragam yang baik. Ragam ini biasa dipakai dalam kalangan terdidik, karya ilmiah, suasana resmi, atau surat resmi.
  2. Ragam cakapan (ragam akrab) adalah ragam bahasa yang dipakai apabila pembicara menganggap kawan bicara sebagai sesama, lebih muda, lebih rendah statusnya atau apabila topik pembicara bersifat tidak resmi.
  3. Ragam hormat adalah ragam bahasa yang dipakai apabila lawan bicara orang yang dihormati, misalnya orang tua dan atasan.
  4. Ragam kasar adalah ragam bahasa yang digunakan dalam pemakaian tidak resmi di kalangan orang yang saling mengenal.
  5. Ragam lisan adalah ragam bahasa yang diungkapkan melalui media lisan, terkait oleh ruang dan waktu sehingga situasi pengungkapan dapat membantu pemahaman. Bahasa lisan lebih ekspresif di mana mimik, intonasi, dan gerakan tubuh dapat bercampur menjadi satu untuk mendukung komunikasi yang dilakukan. Ragam lisan dapat kita temui, misalnya pada saat orang berpidato atau memberi sambutan, dalam situasi perkuliahan, ceramah, dan ragam lisan yang non standar, misalnya dalam percakapan antar teman, di pasar, atau dalam kesempatan non formal lainnya.
  6. Ragam resmi adalah ragam bahasa yang dipakai dalam suasana resmi.
  7. Ragam tulis adalah ragam bahasa yang digunakan melalui media tulis, tidak terkait ruang dan waktu sehingga diperlukan kelengkapan struktur sampai pada sasaran secara visual. Ragam tulis pun dapat berupa ragam tulis yang standar maupun non standar. Ragam tulis yang standar kita temui dalam buku-buku pelajaran, teks, majalah, surat kabar, poster, iklan. Kita juga dapat menemukan ragam tulis non standar dalam majalah remaja, iklan, atau poster.
  8. Ragam bahasa pada bidang tertentu seperti bahasa istilah hukum, bahasa sains, bahasa jurnalistik, dsb.
  9. Ragam bahasa perorangan atau idiolek seperti gaya bahasa mantan presiden Soeharto, gaya bahasa Benyamin s, dan lain sebagainya.
  10. Ragam bahasa pada kelompok anggota masyarakat suatu wilayah atau dialek seperti dialek bahasa Madura, Medan, Sunda, Bali, Jawa, dan lain sebagainya.
  11. Ragam bahasa pada kelompok anggota masyarakat suatu golongan sosial seperti ragam bahasa orang akademisi beda dengan ragam bahasa orang-orang jalanan.
Jenis ragam bahasa
Berdasarkan pokok pembicaraan, ragam bahasa dibedakan antara lain atas:
  • Ragam bahasa undang-undang
  • Ragam bahasa jurnalistik
  • Ragam bahasa ilmiah
  • Ragam bahasa sastra
Berdasarkan media pembicaraan, ragam bahasa dibedakan atas:
  1. Ragam lisan yang antara lain meliputi:
    • Ragam bahasa cakapan
    • Ragam bahasa pidato
    • Ragam bahasa kuliah
    • Ragam bahasa panggung
  2. Ragam tulis yang antara lain meliputi:
    • Ragam bahasa teknis
    • Ragam bahasa undang-undang
    • Ragam bahasa catatan
    • Ragam bahasa surat
Ragam bahasa menurut hubungan antarpembiacra dibedakan menurut akrab tidaknya pembicara
  • Ragam bahasa resmi
  • Ragam bahasa akrab
  • Ragam bahasa agak resmi
  • Ragam bahasa santai
  • dan sebagainya

Referensi
1.      ^ Pendahuluan KBBI edisi ketiga.
2.      ^ a b Meecham, Marjorie and Janie Rees-Miller. (2001) "Language in social contexts." In W. O'Grady, J. Archibald, M. Aronoff and J. Rees-Miller (eds) Contemporary Linguistics. pp. 537-590. Boston: Bedford/St. Martin's.