Selasa, 27 Maret 2012

love and beloved

Cinta adalah sebuah emosi dari kasih sayang yang kuat dan ketertarikan pribadi. Dalam konteks filosofi cinta merupakan sifat baik yang mewarisi semua kebaikan, perasaan belas kasih dan kasih sayang. Pendapat lainnya, cinta adalah sebuah aksi/kegiatan aktif yang dilakukan manusia terhadap objek lain, berupa pengorbanan diri, empati, perhatian, memberikan kasih sayang, membantu, menuruti perkataan, mengikuti, patuh, dan mau melakukan apapun yang diinginkan objek tersebut
Ada beberapa macam rasa cinta
  • Cinta yang lebih cenderung kepada romantis, asmara dan hawa nafsu, eros
  • Sayang yang lebih cenderung kepada teman-teman dan keluarga, philia
  • Kasih yang lebih cenderung kepada keluarga dan Tuhan, agape
  • Semangat nusa yang lebih cenderung kepada patriotisme, nasionalisme dan narsisme, storge
Cinta adalah perasaan simpati yang melibatkan emosi yang mendalam. Menurut Erich Fromm, ada empat syarat untuk mewujudkan cinta kasih, yaitu:
  • Perasaan
  • Pengenalan
  • Tanggung jawab
  • Perhatian
  • Saling menghormati

Erich Fromm dalam buku larisnya (the art of loving) menyatakan bahwa ke empat gejala:
 Care, Responsibility, Respect, Knowledge (CRRK), muncul semua secara seimbang dalam pribadi yang mencintai. Omong kosong jika seseorang mengatakan mencintai anak tetapi tak pernah mengasuh dan tak ada tanggungjawab pada si anak. Sementara tanggungjawab dan pengasuhan tanpa rasa hormat sesungguhnya & tanpa rasa ingin mengenal lebih dalam akan menjerumuskan para orang tua, guru, rohaniwan dll pada sikap otoriter.
Cinta itu sendiri Awal dari cinta adalah membiarkan orang yang kita cintai menjadi dirinya sendiri.
Dan tidak merubahnya menjadi gambaran yang kita inginkan.
Jika tidak, kita hanya mencintai pantulan diri sendiri yang kita temukan dalam dia.
Rasa cinta kasih dan sayang itu tulus adanya selalu punya sifat ikhlas untuk lebih banyak memberi daripada menerima seperti dalam buku yang saya baca




Kasih sayang yang baik sebenarnya adalah :
 Memberi bukan menerima.
Tidak menuntutorang lain berbuat baik dulu kepada kita baru kita membalasnya dengan kasih, tetapi kita harustetap mengasihi tanpa syarat. Kasih itu juga dapat didefinisikan sebagai berikut :
 Kasih itu sabar, murah hati, tidak cemburu, kasih tidak memegahkan diri dan tidak sombong. Kasih tidak melakukan yang tidak sopan, tidak mencari keuntungan diri sendiri, kasih tidak  pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain, tidak bersuka cita karena ketidak adilantetapi karena kebenaran

Cinta dan kasih adalah anugrah pemberian tuhan yang kita tidak bisa kita menolaknya . tujuan di berinya rasa cinta dan kasih ini yaitu agar hidup damai tenteram dan tanpa persilisihan
Dalam hal ini saya akan mengambil contoh pada kasus cinta kasih kepada keluarga . cinta kasih kepada keluarga ini murni tulus dari dalam hati karena suatu ikatan kuat . kita tahu, sebagaimana kita sering bersitegang dengan saudara  kita namun akhirnya kita akur kembali dgn mereka . itu  karena adanya suatu ikatan yang biasa disebut dengan kasih sayang.
Dalam suatu lingkungan keluarga agar selalu tercipta rasa sayang dan saling mengasihi maka kita perlu berusaha untuk menciptakan kebahagiaan di tengah keluarga kita .

Saya percaya , hidup dengan cinta kasih akan menjadikan hidup menjadi lebih tentram dan damai . hidup dengan cinta dan kasih itu indah .

Minggu, 11 Maret 2012

AYO BUDAYAKAN MENGANTRI !


Dalam kamus Bahasa Indonesia antri atau antre adalah berdiri berderet-deret (berjajar-jajar) untuk menunggu giliran.


Semua orang di lingkungan umum memang memiliki kepentingan yang sama dalam mendapatkan sesuatu. Akan tetapi saat budaya mengantri tak diterapkan. Pasti akan berujung pada hal buruk yang tak diinginkan. Di Indonesia negara kita tercinta ini , antri belum menjadi budaya karena masyarakat Indonesia yang cenderung tidak sabar dan tidak mau menunggu. Mereka memilih menerobos antrian agar tidak membuang buang waktu mereka . padahal dari hal kecil seperti mengantri , jika hal ini tidak di lakukan bisa fatal  akibatnya . contohnya saja , setiap satu tahun sekali umat muslim merayakan Idul Adha atau idul qurban . kegiatan tersebut yaitu memotong sapi / kambing dan daging nya di bagikan kepada masyarakat yg berhak/ membutuhkan . setiap kali idul adha selalu saja ricuh sampai memakan korban . Aksi dorong-dorongan pun terjadi. Dari pembagian kupon hingga pembagian dagingnya. Semua orang membawa ego masing-masing, sehingga terjadilah kericuhan.Yang membuat saya tak habis pikir. Saat mengambil daging kurban, beberapa ibu-ibu membawa anak balita. Resiko pun tentunya lebih tinggi.  Contoh lainnya bisa kita lihat di jalanan kota Jakarta , kota Jakarta yang sudah penuh sesak ditambah lagi dengan pengguna jalan yg tidak tertib dan tidak mau mengantri, mereka menerobos antrian mengambil jalan arah berlawanan sehingga menimbulkan kemacetan yg parah .
Jika melihat ke negara lain seperti Singapura dan Australia masyarakat mereka sangat membudayakan antri . dalam hal apapun . dalam toilet pun mereka mengantri dengan  sabar tanpa egois ingin lebih dulu. Begitupula antrian ketika akan menaiki kereta , bis dll terlihat sangat tertib. Tampaknya masyarakat Indonesia perlu banyak belajar dari mereka yang bisa bersabar menunggu gilirannya . ego masyarakat Indonesia yg tinggi lah yg membuat tidak terbentuknya ‘budaya mengantri’.
Budaya mengantri berkaitan dengan kesabaran dan kesadaran seseorang. Nah, zaman seperti sekarang ini kesabaran dan kesadaran itu bisa terpinggirkan yg menurut saya karena kesulitan ekonomi dan persoalan-persoalan yang dihadapi sehari-hari boleh jadi membuat orang tidak sabar dan tidak mau mengantri.
Ayo mulai sekarang kita budayakan mengantri , budayakan mengantri dimana pun agar tidak terjadi kericuhan , agar Indonesia menjadi lebih aman, damai dan tertib.